Belum Ada Bukti, Batu Hitam di Arab Jadi Media Penularan Covid-19 Hingga HIV

Dipublikasikan pada : 12 May 2023, Dibaca : 2 Kali

Ringkasan

Belum ada bukti yang cukup kuat mencium batu hitam tersebut tersebut sebagai transmitter penularan penyakit Covid-19 dan HIV.

Belum Ada Bukti, Batu Hitam di Arab Jadi Media Penularan Covid-19 Hingga HIV

Sebuah akun media sosial Facebook pada 26 April 2023 mengunggah video pendek dengan klaim batu hitam di Arab menjadi media penularan Covid-19 dan HIV.

Video tersebut memperlihatkan seorang laki-laki mencium batu hitam berkali-kali. Narasi yang disampaikan, cairan dari mulut laki-laki tersebut bisa menjadi transmitter berbagai penyakit, termasuk Covid-19 dan HIV.

Hingga artikel ini diturunkan, video tersebut sudah dilihat seribu orang lebih. Benarkah klaim bahwa bahwa batu di Arab bisa menjadi media penularan virus Covid-19 dan HIV?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi informasi tersebut, Tempo mewawancarai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Zubairi Djoerban. Menurut dia, belum ada bukti bahwa mencium batu atau mencium orang lain dapat menularkan HIV. 

“Kecuali deep kissing yang dilakukan orang positif yang sariawan. Itu ada kemungkinan bisa menularkan virusnya, walaupun belum ada bukti yang cukup kuat. Jadi, tidak benar mencium batu yang kemudian batu dicium orang lain menularkan HIV,” kata Zubairi kepada Tempo, 9 Mei 2023.

Menurut Zubairi, cara penularan HIV yang terbukti sampai sekarang ialah melalui hubungan seksual, jarum suntik yang dipakai bergantian pengguna narkotika, transfusi darah yang terkontaminasi dan dari ibu hamil yang positif ke bayinya.

Mengenai penularan HIV, WHO dalam situs resminya menjelaskan bahwa HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang hidup dengan HIV seperti darah, ASI, air mani dan cairan vagina. 

HIV juga dapat ditularkan selama kehamilan dan persalinan ke anak. Namun, seseorang tidak dapat terinfeksi melalui kontak biasa sehari-hari seperti berciuman, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan atau air.

Sementara itu, seseorang dapat terinfeksi dari penderita Covid-19 melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan tetesan kecil tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi Covid-19. Bisa juga seseorang terinfeksi Covid-19 ketika tanpa sengaja menghirup tetesan kecil dari penderita.

Inilah sebabnya mengapa penting untuk menjaga jarak kita hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit. Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan, dan cara penularannya.

KESIMPULAN

Hasil pemeriksaan klaim video bahwa batu hitam di Arab yang dicium hingga air liur menempel menjadi media penularan Covid-19 dan HIV adalah belum ada bukti.

Belum ada bukti yang cukup kuat mencium batu hitam tersebut tersebut sebagai transmitter penularan penyakit Covid-19 dan HIV.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id