Keliru, CEO Moderna Stephanne Bancel Akui Produksi 100.000 Dosis Vaksin Covid-19 Sebelum Pandemi

Dipublikasikan pada : 31 Mar 2023, Dibaca : 0 Kali

Ringkasan

Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim CEO Moderna Stephanne Bancel mengakui bahwa perusahaannya sudah memproduksi 100.000 dosis Vaksin COvid-19 pada tahun 2019 sebelum Pandemi dimulai, adalah keliru. Angka 100.000 yang disebutkan Bancel dalam sesi "Keadaan Pandemi" mengacu pada "total dosis di seluruh portofolio kami: Vaksin, penyakit langka, kanker - seluruh lini produk perusahaan di tahun 2019.

Keliru, CEO Moderna Stephanne Bancel Akui Produksi 100.000 Dosis Vaksin Covid-19 Sebelum Pandemi

Sebuah video memuat klaim bahwa CEO Moderna Stephanne Bancel mengakui bahwa perusahaannya sudah memproduksi 100.000 dosis Vaksin Covid-19 pada tahun 2019 sebelum pandemi dimulai. Potongan video tersebut menyebar di Facebook dalam dialog di World Economic Forum.

“Ini bukti tak terbantahkan bahwa pandemi itu hoax dan vaksin C-19 untuk identitas individu dan pengurangan populasi manusia,” tulis narasi akun Facebook tersebut.

Benarkah klaim tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo menggunakan reverse image tool untuk memeriksa video tersebut. Hasilnya, video itu adalah bagian dari dialog dalam World Economic Forum berjudul “State of the Pandemic” pada 18 Januari 2023. Dalam dialog tersebut, sejumlah pembicara hadir, antara lain Stéphane Bancel, Shyam Bishen, Seth F. Berkley, Sasha Vakulina, Michelle Williams,  dan Maria Leptin. Rekaman dari video itu bisa diakses di sini.

Klaim bahwa CEO Moderna Stephanne Bancel mengakui bahwa perusahaannya sudah memproduksi 100.000 dosis Vaksin COvid-19 pada tahun 2019 sebelum Pandemi dimulai, adalah tidak akurat. 

Dikutip dari Health Feedback, pernyataan sebenarnya dari Bancel sebagai berikut:

"Kabar baiknya dibandingkan dengan tahun 2020, di mana kita berada saat ini, adalah kita berada pada kapasitas produksi. Seperti yang Seth ketahui, ketika pandemi terjadi, Moderna telah memproduksi 100.000 dosis di tahun 2019 sepanjang tahun".

Dia tidak pernah menjelaskan bahwa dia berbicara tentang dosis vaksin COVID-19. Faktanya, Bancel mengomentari kapasitas produksi Moderna secara umum pada tahun 2019 untuk semua jenis vaksin. 

Moderna telah memproduksi terapi mRNA sejak tahun 2010 dan telah mengerjakan kandidat vaksin mRNA untuk penyakit lain pada tahun 2019. Laporan Moderna kepada investor untuk kuartal ketiga tahun 2019 menunjukkan bahwa Moderna memiliki setidaknya tiga kandidat vaksin mRNA, yaitu untuk Zika, RSV, dan CMV. Selain itu, tidak ada satu pun dalam laporan tersebut yang menyebutkan pengembangan atau produksi vaksin mRNA untuk virus corona.

Dikutip dari Reuters, Chris Ridley, juru bicara Moderna, mengatakan kepada Reuters bahwa pernyataan Bancel tentang pembuatan 100.000 dosis mengacu pada seluruh produksi perusahaan pada tahun 2019, bukan pada vaksin COVID. Moderna tidak memproduksi 100.000 dosis vaksin COVID-19 pada tahun 2019, kata Ridley.

Angka 100.000 Bancel yang disebutkan Bancel dalam sesi "Keadaan Pandemi" mengacu pada "total dosis di seluruh portofolio kami: Vaksin, penyakit langka, kanker - seluruh lini produk perusahaan di tahun 2019," tambah Ridley, dan dari sana, "kami meningkatkannya menjadi 1 miliar dosis hanya untuk COVID."

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim CEO Moderna Stephanne Bancel mengakui bahwa perusahaannya sudah memproduksi 100.000 dosis Vaksin COvid-19 pada tahun 2019 sebelum Pandemi dimulai, adalah keliru.

Angka 100.000 yang disebutkan Bancel dalam sesi "Keadaan Pandemi" mengacu pada "total dosis di seluruh portofolio kami: Vaksin, penyakit langka, kanker - seluruh lini produk perusahaan di tahun 2019.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id