Keliru, Klaim Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA dan Adenoviral Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Dipublikasikan pada : 17 May 2023, Dibaca : 0 Kali

Ringkasan

Vaksin Covid-19 berbasis mRNA dan Adenoviral berdasarkan ujicoba dan pengalaman pasien, memberikan efek samping umum seperti nyeri di tempat suntikan, nyeri lengan, kelelahan, demam, dan sakit kepala. Namun vaksin adenovirus-vector dan mRNA COVID-19 telah terbukti aman dan efektif dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap akibat COVID-19.  Berbagai hasil penelitian juga menunjukan vaksinasi Covid-19 tidak terbukti menurunkan sistem kekebalan tubuh. Vaksinasi COVID-19 justru membantu melindungi dengan menciptakan respons antibodi tanpa harus mengalami sakit.

Keliru, Klaim Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA dan Adenoviral Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Sebuah akun Instagram mengunggah gambar dengan narasi bahwa vaksin Covid-19 menurunkan sistem kekebalan tubuh. Gambar tersebut bertuliskan “Pembuktian ilmiah vaksin Covid-19 dapat menyebabkan penerimanya mengalami efek yang merugikan: penurunan sistem kekebalan, lebih mudah tertular covid dan dirawat di Rumah Sakit”. 

Unggahan ini juga menyertakan keterangan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dr. Russell L. Blaylock MD bahwa vaksin Covid-19 berbasis mRNA dan Adenoviral yang dikembangkan untuk melawan SARS-CoV-2 memiliki efek samping serius yang  sangat merugikan penerimanya dibandingkan risiko yang diakibatkan oleh SARS-CoV yang relatif sangat kecil. Benarkah vaksin Covid-19 menurunkan kekebalan tubuh?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo melakukan verifikasi terhadap klaim tersebut dengan menggunakan Fake News Debunker by InVid, Google Search, jurnal ilmiah, dan pemberitaan media-media kredibel.

Klaim: Vaksin Covid-19 Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Fakta: Bnyak autoantibodi baru terbentuk pada pasien yang terinfeksi. Dilansir Yale School of Medicine, penelitian yang dilakukan dua ahli immunobiology, Aaron Ring dan Akiko Iwasaki, telah menguji keberadaan autoantibodi dalam sampel darah dari individu sebelum dan sesudah vaksinasi. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan perubahan tingkat autoantibodi pada pasien COVID-19. 

Para peneliti lantas menemukan bahwa banyak autoantibodi baru terbentuk pada pasien yang terinfeksi. Mereka tidak melihat autoantibodi baru pada mereka yang menerima vaksinasi. “Vaksinasi memberikan semua manfaat kekebalan antivirus tanpa pengembangan autoantibodi,” kata Aron Ring.

Akiko Iwasaki, bagian dari tim penelitian ini mengatakan, “Studi ini menggarisbawahi manfaat vaksin untuk menghasilkan kekebalan protektif terhadap virus, daripada mengandalkan saat terinfeksi oleh virus”.

Dilansir CDC, vaksinasi Covid-19 merupakan cara yang lebih aman untuk membangun perlindungan daripada saat terinfeksi karena COVID-19. Vaksinasi Covid-19  juga membantu melindungi dengan menciptakan respons antibodi tanpa harus mengalami sakit.

Sheena Cruickshank, Professor in Biomedical Sciences dari University of Manchester mengatakan temuan dalam penelitian  menunjukkan manfaat vaksin melindungi tubuh dari efek terburuk virus SARS-CoV-2. Pasca mendapat vaksin, sistem kekebalan tubuh tetap bekerja sebagaimana mestinya.

“Namun, munculnya kekebalan yang berubah pada beberapa pasien yang pulih dan pasien dengan Covid-19, masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut” kata Sheena.

Klaim: Vaksin Covid-19 berbasis mRNA dan Adenoviral memiliki efek samping serius yang sangat merugikan penerima.

Fakta: Vaksin Covid-19 memiliki efek samping yang bersifat umum dan justru membawa manfaat. Dilansir Frontiers, memang ditemukan bahwa vaksin Covid-19 berbasis mRNA dan Adenoviral memberikan efek samping umum seperti nyeri di tempat suntikan, nyeri lengan, kelelahan, demam, dan sakit kepala. Efek samping ini dipengaruhi beberapa faktor seperti usia, obesitas, dan status infeksi M. tuberculosis. Namun hasil uji telah menunjukkan bahwa vaksin berbasis mRNA dan Adenoviral aman digunakan.

Dilansir WHO, Komite Penasihat Global untuk Keamanan Vaksin menyimpulkan bahwa vaksin mRNA Covid-19 memiliki manfaat yang jelas pada semua kelompok umur dalam mengurangi rawat inap dan kematian akibat COVID-19.

Lisa Maragakis, M.D., M.P.H. dan Dr. Gabor Kelen dari The Johns Hopkins Hospital, mengatakan vaksin berbasis mRNA sangat efektif dalam mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian akibat Covid-19, termasuk penyakit yang disebabkan oleh varian delta dan omicron yang sangat menular dari virus corona.

Dilansir JAMA Network, meskipun terdapat efek samping seperti gejala mirip flu dan nyeri pada titik suntikan, vaksin adenovirus-vector COVID-19 telah terbukti aman dan efektif dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap akibat COVID-19. 

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, unggahan dengan klaim vaksin menurunkan sistem kekebalan tubuh adalah keliru.

Vaksin Covid-19 berbasis mRNA dan Adenoviral berdasarkan ujicoba dan pengalaman pasien, memberikan efek samping umum seperti nyeri di tempat suntikan, nyeri lengan, kelelahan, demam, dan sakit kepala. Namun vaksin adenovirus-vector dan mRNA COVID-19 telah terbukti aman dan efektif dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap akibat COVID-19. 

Berbagai hasil penelitian juga menunjukan vaksinasi Covid-19 tidak terbukti menurunkan sistem kekebalan tubuh. Vaksinasi COVID-19 justru membantu melindungi dengan menciptakan respons antibodi tanpa harus mengalami sakit.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id