Keliru, Vaksinasi Covid-19 adalah Agenda Satanik Depopulasi dalam Georgia Guidestones

Dipublikasikan pada : 12 Apr 2023, Dibaca : 0 Kali

Ringkasan

Vaksin Covid-19 bukan senjata biologis yang ditujukan untuk mengurangi jumlah manusia, melainkan upaya pencegahan penularan virus dan mengurangi keparahan bagi yang telah terjangkit.

Keliru, Vaksinasi Covid-19 adalah Agenda Satanik Depopulasi dalam Georgia Guidestones

Sebuah unggahan di Instagram berisi klaim bahwa program vaksinasi Covid-19 merupakan bagian dari agenda satanik pengurangan populasi manusia di bumi. Hal itu terkait pesan yang ditampilkan dalam Georgia Guidestones, di negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS).

Georgia Guidestones adalah instalasi batu terkenal yang dikaitkan dengan sejumlah konspirasi tatanan baru dunia, dan berisi sepuluh pesan dalam berbagai bahasa. Salah satunya agar populasi manusia dipertahankan di bawah angka 500 juta.

Narasi dalam unggahan itu menyatakan bahwa elit global melakukan depopulasi dengan berbagai cara, di antaranya legalisasi aborsi, penggunaan kondom, hingga vaksinasi Covid-19 yang mereka masukkan dalam kategori senjata biologis.

Benarkah Georgia Guidestones berpesan agar populasi manusia tidak melebihi 500 juta dan vaksin Covid-19 menjadi bagian dari agenda satanik depopulasi manusia?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Cek Fakta Tempo menelusuri informasi mengenai Georgia Guidestones dan tingkat risiko penggunaan vaksin Covid-19 menggunakan mesin pencari. Ditemukan sejumlah informasi dari sumber valid yang menjelaskan dua hal tersebut.

Klaim 1: Pandemi Covid-19 terkait dengan isi Georgia Guidestones  

Fakta: Sejumlah media telah melaporkan tentang monumen granit dengan inskripsi delapan bahasa di Negara Bagian Georgia. Dikutip dari The Guardian, monumen tersebut dibangun pada 1979 dan telah lama menarik perhatian pengunjung dari seluruh dunia karena desainnya yang unik dan pesan-pesannya yang samar.  

Di atasnya juga tertulis 10 pesan berbentuk elips dalam beberapa bahasa, termasuk Spanyol, Rusia, dan Ibrani. Pesan-pesan itu antara lain "Pertahankan umat manusia yang berjumlah di bawah 500 juta jiwa dalam keseimbangan abadi dengan alam" dan "Seimbangkan hak-hak pribadi dengan kewajiban sosial".

Namun menurut situs pemeriksa fakta Mythdetector, tidak diketahui siapa penulis monumen tersebut. Anonimitas dan isi prasasti merupakan faktor kunci yang mendorong para penganut teori konspirasi untuk menjadikan monumen ini sebagai target. Menurut interpretasi yang paling banyak beredar, monumen tersebut berisi seperangkat pedoman untuk membangun kembali peradaban setelah kiamat. Selain itu, monumen granit tersebut merupakan properti pribadi, yang terletak di wilayah pribadi dan milik perusahaan Elberton Granite Finishing. 

Sejak 2020, menurut catatan Mythdetector, sejumlah postingan menyesatkan dari Rusia telah mengaitkan monumen tersebut dengan pandemi Covid-19 sebagai agenda membangun tatanan dunia baru. 

Klaim 2: Vaksin Covid-19 adalah agenda depopulasi

Fakta: Dikutip dari laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), pembuatan vaksin Covid-19 oleh masing-masing produsennya, melibatkan organisasi kesehatan internasional dan para pakar independen untuk menjamin keamanannya. Vaksin diuji sebelum diputuskan layak atau tidak disuntikkan pada manusia.

Setelah didistribusikan, efek samping vaksin-vaksin itu tetap dipantau secara ketat sebagai bahan evaluasi. Berdasarkan pantauan WHO, rasio manfaat vaksin dan efek sampingnya sangat positif.

Artinya, manfaat vaksin Covid-19 berupa pengurangan risiko penularan dan potensi kematian bagi orang yang tertular, telah dirasakan sangat banyak orang. Di sisi lain, orang yang merasakan efek sampingnya jauh lebih sedikit.

“Hingga Maret 2022, sekitar 11 miliar dosis vaksin COVID-19 telah diberikan secara global, sehingga ada basis data global yang sangat besar tentang keamanan vaksin ini. Rasio manfaat-risiko tetap sangat positif,” tulis WHO.

Klaim adanya kematian disebabkan vaksin Covid-19 juga telah terbantah dalam artikel Cek Fakta Tempo ini. Permodelan yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Infectious Diseases menunjukkan 19,8 juta orang berhasil diselamatkan dari kematian oleh vaksinasi, dalam kurun waktu Desember 2020 sampai Desember 2021.

Demikian juga klaim yang mengatakan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kemandulan, juga terbantah dalam artikel Cek Fakta Tempo lainnya. Reuters juga mencatat bahwa jumlah kematian karena Covid-19 justru menurun setelah vaksinasi Covid-19 dilakukan, hingga disimpulkan vaksin bukan alat depopulasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa vaksin Covid-19 merupakan bagian dari agenda depopulasi manusia, dan berkaitan dengan Georgia Guidestones, adalah keliru.

Vaksin Covid-19 bukan senjata biologis yang ditujukan untuk mengurangi jumlah manusia, melainkan upaya pencegahan penularan virus dan mengurangi keparahan bagi yang telah terjangkit.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id